Madrasahku Inspirasiku
Tugas H-3
Judul : Madrasahku Inspirasiku
Penulis : Ilham
Tanggal: 03 Februari 2023
Tahun 2000 penulis mencoba melamar menjadi Guru Honorer di beberapa Madrasah yang ada di Kelurahan Baru Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah, mulai dari madrasah yang berstatus Negeri dan juga yang berstatus Swastas, semangat juang yang tinggi terhadap diri penulis saat itu begitu besar untuk menjadi seorang guru, padahal jika di telesuri ke belakang cita-cita awal adalah menjadi seorang angkatan, baik itu di kepolisian ataupun di TNI.
Penulis coba mundur sejenak alur kehidupan yang ada, tahun 1993 setelah tamat SMA, kemudian mendaftar di kepolisian, saat itu mendaftar di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara ibu kota Kendari, ya karena belum nasib penulis tidak lulus, lanjut mendaftar di TNI angkatan darat tapi saudara tidak mengijinkan untuk menjadi TNI, katanya cukup dia saja, entah apa alasannya sehingga melarang penulis untuk menjadi TNI AD. Setelah itu melanjutkan pendaftaran di pelayaran di makssar, akan tetapi tidak lulus lagi karena waktu itu kurang tinggi, .....lalu penulis beranggapan mungkin ya memang nasib ini tidak dapat berhasil sesuai dengan keinginan penulis, sambil senyum. Sehari setelah itu, di tahun yang sama ternyata di UNHAS saat itu terbuka pendaftar D3 Pengarsipan kalau tidak salah, cobalah mendaftar dan waktu ujian masih cukup lama, maka untuk sementara penulis tinggal di makassar bersama keluarga.
Terasa bosan tidak ada pekerjaan yang harus dikerjakan, ada niat di hati untuk berkunjung ke orang tua perempuan di palu, (mungkin pembaca merasa bertanya dalam benaknya tentang asal dan dari mana, ceritanya panjang). Kita lanjut penulis mencari info mobil yang mau ke palu, Alhamdulillah ternyata ada mobil bes yang kebutulan sopirnya keluarga dekat. Perjalanan pun di tempuh selama 1 malam 1 satu hari, penulis pun sampai di palu dan bertemu dengan orang tua.
Disinilah dimulainya penulis terjun di dunia pendidikan, tanpa sepengetahuan penulis ada sahabat, boleh dianggap seperti saudara, ceritanya dia bertemu dengan orang tua dan menanyakan apakah ada fotocopy ijazah terakhir penulis, tanya sahabat saya?
Orang tua jawab mungkin saja ada, coba kita lihat tas nya! Alhasil di temukan dan selanjutnya sahabat penulis itu daftarkan saya ke IAIN yang merupakan filial dari IAIN Ujung Pandang saat itu, tetapi di pertengahan jalan berubah menjadi STAIN Dato Karama Palu. (singkat cerita aja).
Pada tahun 2002 penulis ditunjuk sebagai ketua penerimaan peserta didik baru, tentunya ada kendala yang dihadapi hal itu terjadi karena penulis orang baru yang berada di daerah tersebut. Tapi dengan semangat dan kemauan yang cukup besar sehingga dapat berjalan dengan baik dan di beri sebuah penghargaan dari pimpinan karena jumlah peserta didik yang masuk berjumlah 150 orang, diluar dugaan untuk capaian sebuah madrasan swasta yang berada di tengah kota, yang notabene di sekitarnya ada SMP negeri dan swasta lainnya. Pada tahun ketiga penulis honorer dimadrasah itu pimpinan lembaga memberi tantangan untuk membuka madrasah aliyah lagi yang diberi nama MAS DDI Kelurahan Baru yang boleh dikata stap dengan madrasah yang ada (MTs).
Perjuangan membangun Madrasah Aliyah merupakan pengalaman pertama dan sekaligus tantangan yang cukup berat menurut penulis yang belum punya pengalaman yang memadai mendirikan MA tersebut. Tapi dorongan dan motivaai dari rekan-rekan kerja saat itu yang luar biasa sehingga memberikan yang terbaik pula pada mereka semua, terima kasih atas kebersamaannya.
Perjuangan membangun Madrasah Aliyah banyak memberikan inspirasi, dan kini tekat itu tetap bulat menjadi seorang guru yang sejati, di mana guru bukan hanya sekedar mengajar akan tetapi mendidik, membimbing dengan penuh hati yang tetap mengabdi walaupun dunia ini terus terjadi perkembangan dunia globalisasi.
Sebuah inspirasi bahwa untuk membangun dan berkembangnya suatu bangsa yang paling itama adalah memperbaiki kualitas pendidikannya serta memperbaiki kualitas pendidikan dengan demikian kualitas gurunya pula lah yang menjadi prioritas utama.
Imam Al-Ghazali berkata bahwa: " Tujuan pendidikn Islam harus tercermin pada dua sisi terbentuknya insan yang mendekatkan diri pada Allah dan terbentuknya Insan yang mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat" hal inilah yang menginspirasi sehingga madrasah di tempat penulis dapat lebih maju dan berkembang dari tahun ke tahun dan sampai saat ini Madrasah tersebut menjadi pilihan orang tua.
Mari majukan Madrasah demi pembentukan akhlak mulia generasi penerus bangsa dan Negara ini.
Komentar
Posting Komentar